A.
Pengertian
Sampah
Istilah
sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah,
pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma
bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Sampah dapat berada pada
setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau gas.Ketika dilepaskan dalam dua
fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam
lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan
menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai
peristiwa pencemaran lingkungan. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.
Sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi
karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan
maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Pada
umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia (di TPA) merupakan
sampah organik sebesar 60-70% yang mudah terurai. Sampah organik akan
terdekomposisi dan dengan adanya limpasan air hujan terbentuk lindi (air
sampah) yang akan mencemari sumber daya air baik air tanah maupun permukaan
sehingga mungkin saja sumur-sumur penduduk di sekitarnya ikut tercemar.
Lindi yang terbentuk dapat mengandung bibit penyakit pathogen seperti tipus,
hepatitis dan lain-lain. Selain itu, ada kemungkinan lindi mengandung logam berat, salah satu bahan beracun.
Jika sampah-sampah tersebut tidak diolah, maka selain menghasilkan tingkat
pencemaran yang tinggi juga memerlukan areal TPA yang luas.
B.
Jenis-jenis
Sampah
Ada
beberapa jenis sampah diantaranya sebagai berikut:
1. Berdasarkan
sumbernya
Berdasarkan sumbernya maka
sampah dapat dibagi menjadi:
a.
Sampah alam
Sampah yang diproduksi
di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti
halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan
liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
b.
Sampah manusia
Sampah manusia
(Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa
air.
c.
Sampah konsumsi
Sampah konsumsi
merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata
lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang
umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun
masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
d.
Sampah nuklir
Sampah nuklir
merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar
laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
e.
Sampah industri
Sampah industri merupakan
limbah buangan dari industri/pabrik.
f.
Sampah pertambangan
2. Berdasarkan
sifatnya
Berdasarkan sifatnya maka
sampah dapat dibagi menjadi:
a.
Sampah organik (degradable)
Sampah organik adalah merupakan barang
yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya,
tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang
benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda
apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan,
sebutlah molekul
organik, dan planet-planet sejenis, ada
juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru
memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah
organik adalah sampah yang bisa
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih
kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos
merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang,
sampah, rumput,
dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan
manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar
ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar
(95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.Sampah
yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal
75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
Sampah
organik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
·
Sampah organik basah
Istilah
sampah organik basah dimaksudkan untuk sampah yang
mempunyai kandungan
air yang cukup tinggi.Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
·
Sampah organik kering
Sementara
bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang
kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan
kering.
b.
Sampah anorganik (undegradable)
Sampah anorganik,
yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya.Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
3. Berdasarkan
bentuknya
Berdasarkan
bentuknya sampah dapat dibagi menjadi:
a.
Sampah padat
Sampah padat
adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal,
gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik.Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan
ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan
kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1.
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat
diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:
sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2.
Non-biodegradable:
yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
·
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan
digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas,
pakaian dan lain-lain.
·
Non-recyclable: sampah yang tidak
memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra
packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
b.
Sampah cair
Sampah
cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari
dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.
Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.Untuk mencegah
sampah cair adalah pabrik- pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya
membuang ke selokan.
C.
Dampak Positif
dan Negatif Sampah
1. Dampak Positif
a. Sampah
rumah tangga bisa dijadikan sebagai pupuk organic
b. Sampah anorganik,
misalnya plastic dapat di daur ulang menjadi tas, atau pot tanaman
c. Sampah
juga bisa digunakan untuk menghasilkan listrik
2. Dampak Negatif
Permasalahan
mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian khusus karena
sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas
pada menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak estetika kota, dan
dalam jangka panjang dapat mempengaruhi arus investor ke daerah.
Bahkan
menurut ahli kesehatan, polusi sampah.mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama,
terhadap kesehatan.Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi
saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena faktor pembawa penyakit
tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang menggunung,
khususnya di TPA, meningkatnya penyakit demam berdarah, dsb.
Pembuangan
sampah‐sampah ke sungai, akan
menyebabkan pencemaran terhadap air sungai tersebut. Apalagi ada juga yang
membuang limbah manusia ke sungai.Apakah mereka tidak menyadari pentingnya air
sungai bagi kehidupan masyarakat di desa‐desa.
Pembuangan sampah dan limbah ke sungai akan mengakibatkan terhambatnya proses
air tanah.
Apalagi
kalau ada sampah‐sampah
plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya
sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba, sungai tidak bisa menahan air
sungai yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah dan sangat tidak
sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru, yang akhirnya
meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir.
Begitupun
dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah
lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya
merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara
keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama‐lama menjadi bukit,
karena polusi ini perlahan‐lahan
akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara lain
sakit gangguan pernafasan.
D.
Cara
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan proses
yang diperlukan dengan dua tujuan:
- mengolah
sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup.
Proses
pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama
adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari
bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik.
Metode
metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
a.
Pengolahan kembali secara fisik
Metode
ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah
yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,
kaleng baja makanan/minuman, botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP,
dan PS)
juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer
atau mobil lebih susah, karena harus bagian-bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.
Pemanfaatan Sampah Plastik
Pendaurulangan sampah
plastik maupun limbah marmer sudah pernah dilakukan
saat ini, namun bagaimana jadinya jika kedua barang tersebut dipadukan sebagai
bahan baku pembuatan ornamen bangunan. Pada dasarnya sampah plastik dan limbah
marmer merupakan limbah yang tidak terpakai dan dibuang begitu saja padahal
jika dimanfaatkan kembali hal ini akan bisa menguntungkan. Pemanfaatan limbah
plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. “Secara umum
terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastic dapat diproses oleh suatu
industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan
(biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi,
serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum
digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan,
pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya
(Sasse et al.,1995)”. Dari penggabungan kedua bahan tersebut dapat dihasilkan
berapa produk alternatif ornamen bangunan, antara lain:
1. Ornamen dinding
2. Ornamen pagar (bata
hias)
3. Carport
Proses
pengolahan sampah plastik dan limbah marmer sangat mudah namun dimungkinkan membutuhkan peralatan
yang canggih. Prosesnya tidak rumit dan tidak banyak mengeluarkan tenaga kerja.
Proses pengolahan sampah plastik dan limbah marmer, adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan terlebih
dahulu sampah plastik tersebut.
2. Lelehkan sampah
plastik dengan cara di panaskan dalam tempat atau mesin yang tertutup.
3. Setelah itu,
campurkan dengan limbah marmer yang berbentuk pecahanpecahan
kecil dengan
perbandingan 1 plastik : 3 marmer.
4. Campur dan aduk kedua
bahan tersebut hingga merata.
5. Masukkan ke dalam
cetakan yang sudah di bentuk sesuai dengan keinginan.
6. Press dengan alat
pengepress.
7. Keluarkan dari alat
cetakan dan biarkan sampai mengeras.
Sampah plastik dan
limbah marmer pada awalnya hanya di pandang sebagai barang yang tidak bernilai
jual yang tinggi.Hal ini dikarenakan sampah plastik dan limbah marmer sudah
tidak memilki nilai fungsi yang memadai dan nilai jual yang rendah.
b.
Pengolahan biologis
Material
sampah (organik) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan. Hasilnya adalah kompos
yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.
Contoh
dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong
hijau) di Toronto,
Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan
tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
Sampah
juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, misalnya di TPS Bantar
Gebang. Cara kerjanya seperti ini :
- Tumpukan
sampah – sampah itu menghasilkan gas methane / metana.
Gas ini berbahaya buat manusia.
- Tumpukan
sampah di timbun dengan tanah dan ditutupi sama membran (plastik besar), agar
gas methane tidak keluar
- Dipasang
saluran gas di bawah tumpukan sampah itu, jadi gas methane ini yang
dialirkan ke mesin yang bisa menghasilkan listrik dari sampah, yaitu mesin
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
- Selanjutnyadi
proses gas tadi itu, jadilah listrik yang dipakai dirumah – rumah warga
sekitar.
Untuk bisa
menghasilkan tenaga listrik sesuai keinginan, ada 3 teknologi yang di gunakan :
1. Landfill
Gasification > dengan cara menangkap gas – gas yang ada
2. Thermal
Process7 Gasification > dengan cara memisahkan sampah, kemudian diproses di
ruang hampa atau terutup
3. Anaerobic
Gasification > dengan cara menggunakan sampah origanik, terus di fermentasi.
Teknologi ini sudah
digunakan di Bali dan di Bekasi.Semoga saja dengan adanya teknologi ini,
pemadaman listrik sudah tidak ada lagi.Selain itu juga, dengan teknik ini, bau
sampah yang tidak enak sudah bisa di minimalisir.
Dalam
pembuatan kompos, hal pertama yang dilakukan yaitu persiapan, baik bahan maupun
tempatnya. Langkah pertama yang harus dipersiapkan yaitu bahan-bahan organik
yang akan dikomposkan dipotong-potong atau dicacah agar proses pengomposan
berlingsung cepat. Selain itu untuk mempercepat pengomposan, diperlukan pupuk
kandang karena bahan-bahan ini akan ditumpuk maka perlu dipersiapkan tempatnya.
Tempat yang sederhana di tanah (bahan ditumpuk diatas tanah). Untuk menjaga
agar tidak tergenang sewaktu hujan, perlu dibuat bendungan dengan ukuran sesuai
kondisi lahan, misal panjang 3 m, lebar1 m dan tinggi 25-30 cm.
Untuk
menghindari curah hujan, dapat dibuat naungan dengan atap dari genting, rumbia
atau bahan lainnya.Selain ditumpuk diatas tanah, bahan-bahan organik dapat
ditumpuk dalam bak penampung.Bak ini bisa beraneka ragam modelnya tergantung
kebutuhan. Ember berlubang Ember bekas cat seperti ini dapat disulap menjadi
komposter sederhana dengan memberi lubang yang cukup untuk aerasi. Digunakan
bantal sekam dan kardus untuk mengontrol kelembaban dan mengurangi bau.Bak
penampung harus mempunyai ventilasi yang baik sehingga udara dapat keluar masuk
dengan bebas.Aliran udara yang tidak lancer dapat menyebabkan pengomposan tidak
sempurna. Salah satu model bak yang praktis dan murah adalah seperti boks bayi
dengan daya tampung sekitar 1 m3.
Bahan yang diperlukan dalam
pembuatan bak ini seperti papan,bamboo, kawat ram dan paku. Dalam pembuatan bak
yang terpenting yaitu adanya ventilasi. Ventilasi dapat dibuat dengan memasang
kawat ram atau papan-papan yang dirangkai diberi jarak. Drum/tong Menggunakan
tong plastik berukuran 120L yang dilengkapi pipa vertical dan horizontal agar
proses berlangsung secara aerob (dengan udara). Bak/kotak Metoda ini
menggunakan konstruksi sederhana pasangan bata yang dikombinasikan dengan bilik
kayu sebagai pintu untuk ruang pengomposan.
Untuk
memudahkan pembalikan kompos, sisi-sisi bak dicopot dan dipasang kembali
disebelah timbunan. Kedalam sehingga bagian atas akan menjadi bagian bawah.
Mengolah sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga diperlukan alat
yang disebut komposer. Untuk membuat komposter diperlukannya drum atau tong
plastik yang mempunyai tutup, pipa paralon berdiameter 4 inci, kasa plastic
untuk menutup lubang pipa bagian uar dan batu kerikil. Cara pembuatan komposter
yang pertama bagian atas tong plastik diberi 4 lubang diameter 4 inci untuk
memasang pipa:
1. Bagian bawah juga dilubangi
dengan diameter yang sama, sebanyak 4-5 lubang, lalu ditutup kasa plastik untuk
jalan air
2. Ujung-ujung pipa bagian luar
ditutup kasa plastik untuk sirkulasi udara
3. Pipa dilubangi dengan bor sebesar
5 mm dengan jarak 10 cm untuk udara,
4. Pasang pipa pada empat sudut
tong, lalu tanam ditanah. Tempatkan pada bagian yang tidak kena hujan secara
langsung.
5. Tepi tong ditutup batu kerikil
setebal 15 cm.
Demikian
juga sekeliling pipa ditutup kerikil, baru ditutup tanah.Tempat sampah biasanya
berbau karena sampah organik cepat membusuk sehingga diperlukan kerikil, baru
ditutup tanah.Tempat sampah biasanya berbau karena sampah organik cepat
membusuk sehingga diperlukan kerikil untuk meredam bau tersebut. Tong tersebut
diisi dengan sampah rumah tangga, tentunya sampah organik, tetapi jangan
diikutkan dengan kulit telur dan kulit kacang sebab sukar menjadi kompos.
Setelah penuh, tong ditutup dan dibiarkan selama 3-4 bulan. Selama itu akan
terjadi proses pengomposan. Sampah yang sudah jadi kompos berwarna hitam dan
gembur seperti tanah.Ambil kompos itu dari composer, lalu diangin-anginkan
sekitar seminggu sesudah itu kompos sudah siap untuk pupuk tanaman.
Dalam
komposter tersebut akan bermunculan belatung yang mungkin bisa menimbulkan rasa
jijik. Belatung muncul dari sampah-sampah organik yang mengalami
pembusuk.Kehadiran belatung karena tugasnya melahap sampah dapur. Supaya
belatung tidak berkeliaran maka tutup tong harus dijaga dalam keadaan rapat.
Untuk mendapatkan kompos yang lebih terjamin keberhasilannya dibutuhkan enam
langkah penyusunan pembuatan kompos.
Langkah
yang pertama yaitu bahan kompos ditumpukkan diatas bilah-bilah bamboo atau
kayu.Selama 1-2 hari diperciki air sampai lembab tetapi tidak becek.
Langkah
yang kedua yaitu pemantauan suhu dan kelembapan tumpukan dari hari keempat
hingga hari ke empat puluh, tumpukan dijaga agar suhunya 45-65C dan
kelembapannya sekitar 50%. Kelembapan dapat diukur dengan cara memasukkan
tongkat kayu kedalam tumpukkan kompos, lalu mengeluarkannya. Bila tongkat kering,
berarti kelembapannya kurang sehingga perlu dibalik dan disiram.Bila tongkat
basah (lembab) berarti kelembapannya telah sesuai.Namun bila tongkat terlalu
basah maka kelembapannya terlalu tinggi sehingga perlu dibalik.Cara mengukur
lainnya dengan memegang bahan kompos.Kelembapan ideal ditandai dengan bahan
yang basah, tetapi tidak ada air menetes. Suhu diukur dengan cara memasukan
tangan kedalam tumpukan kompos. Suhu 45-65ºC.
Langkah
ketiga yaitu pembalikkan dan penyiraman, pembalikkan tumpukan dilakukan jika
terjadi suhu tumpukkan diatas 65ºC atau dibawah 45ºC tumpukkan terlalu basah
atau dibawah 45ºC tumpukan terlalu basah atau terlalu kering. Apabila suhu
masih 45-60ºC dan kelembapannya 50% tumpukan kompos belum waktunya dibalik.
Langkah
keempat yaitu pematangan, hari ke-45 tumpukan telah memasuki masa
pemotongan.Kompos yang matang ditandai dengan suhu tumpukan yang menurun
mendekati suhu ruang, tidak berbau busuk, bentuk fisik menyerupai tanah dan
berwarna kehitam-hitaman.Pemotongan berlangsung selama 14 hari.Langkah kelima
yaitu pengayakan kompos, tujuan dilakukan pengayakan yaitu agar memperoleh
ukuran kompos sesuai yang dikhendaki, memilah bahan yang belum terkomposkan
secara sempurna dan mengendalikan mutu kompos.
Langkah
terakhir yaitu pengemasan dan penyimpanan kompos yang sudah disaring, dikemas
kedalam kantung atau karung.Setelah itu disimpan ditempat yang kering atau
diletakan diatas papan.
BalasHapusEbobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.
Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
Bonus yang tersedia saat ini
Bonus new member Sportbook 100%
Bonus new member Slot 100%
Bonus new member Slot 50%
Bonus new member ALL Game 20%
Bonus Setiap hari 10%
Bonus Setiap kali 3%
Bonus mingguan Cashback 5%-10%
Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
Bonus Referral
Minimal deposit hanya 10ribu